Qiyadah Fikriyah
(Kepemimpinan Berpikir Dalam Islam)
Materi ringkasan & penguatan Aqidah
Oleh
: Abu Mufid
Kita telah mengenal 3 macam ikatan
yaitu : ikatan Nasionalisme (kebangsaan), ikatan sukuisme (kesukuan), ikatan
aqidah
1.
Ikatan nasionalisme
merupakan ikatan yang rusak (fasad) disebabkan antara lain:
a.
Mutu
ikatannya rendah, sehingga tidak mampu mengikat antara
manusia satu dengan yang lainya untuk menuju kebangkitan/kemajuan.
b.
Bersifat
emosional. Perasaan didasarkan
pada perasaan yang mucul spontan dari naluri mempertahankan diri untuk membela
diri. Sifatnya berubah-ubah, sehingga tidak bisa dijadikan ikatan yang langgeng
(tetap berkesinambungan).
c.
Bersifat
temporal. Hanya akan muncul ketika ada ancaman.
Ketika keadaan stabil/normal, ikatan ini tidak muncul.
2.
Ikatan Sukuisme.
merupakan ikatan yang rusak (fasad) disebabkan antara lain:
a.
Didasarkan
pada qabilah (keturunan). Sehingga tidak bisa dijadikan
pengikat antara manusia satu dengan yang lainuntuk menuju kebangkitan/kemajuan.
b.
Bersiat
emosional.
Perasaan didasarkan pada perasaan yang mucul spontan dari naluri
mempertahankan diri untuk membela diri dan terdapat keinginan (ambisi) untuk
berkuasa.
c. Ikatannya tidak manusiawi.
Sebab menimbulkan pertentangan perselisihan antar sesama saling berebut
kekuasaan
3.
Ikatan
Aqidah Aqliyah (aqidah yang sampai melalui proses berpikir), yang
melahirkan peraturan hidup menyeluruh. Ini yang disebut sebagai ikatan
ideologis yaitu berdasarkan pada suatu mabda/ideology.
Mabda adalah aqidah aqliyah yang melahirkan
peraturan. Sedangkan Aqidah adalah : pemikiran menyeluruh tentang
alam semesta, manusia dan hidup serta tentang apa yang ada sebelum dan sesudah
kehidupan. Sedangkan peraturan yang lahir dari aqidah berfungsi untuk
memecahkan dan mengatasi berbagai problematika hidup manusia.Sedangkan mabda
mencakup dua bagian yaitu fikroh (cara berpikir) dan thariqoh
(cara bertindak)
Mabda yang benar adalah muncul dalam benak
manusia melalui wahyu Alloh, sebab bersumber dari Al Kholiq, yaitu pencipta
alam, manusia dan hidup, yakni Alloh Swt. Mabda ini sifatnya qot’i (pasti
kebenaranya). Berbeda dengan mabda yang muncul dari benak manusia karena
kejeniusan yang Nampak pada diri manusia adalah bathil (tidak pasti
kebenarannya/tidak benar), sebab akal manusia memiliki keterbatasan, tidak bisa
menjangkau segala sesuatu yang nyata. Disamping itu pemahaman manusia terhadap
proses lahirnya peraturan selalu menimbulkan perbedaan, perselisihan dan
pertentangan dan sangat terpengaruh pada lingkungan tempat ia hidup. Sehingga
melahirkan peraturan yang saling bertentangan, yang mendatangkan kesengsaraan
bagi manusia.
Mabda yang benar tersebut menjadi qaidah
fikriyah (kaedah berpikir), sekaligus sebagai kepemimpinan berpikir (qiyadah
fikriyah). Aqidah jugalah yang menentukan pandangan hidup dan melahirkan setiap
pemecahan problematika hidup serta pelaksanaanya (thariqah).
Di dunia kita mengenal 3 (tiga)
mabda (ideology) yaitu : Kapitalisme, Sosialisme/ Komunisme dan
Islam.
1.
Kapitalisme.
Kapitalisme tegak atas dasar pemisahan agama dengan
kehidupan (sekularisme). Ide ini menjadi aqidahnya
(sebagai azas) sekaligus sebagai qiyadah fikriyah (kepemimpinan
ideologis), serta qaidah fikriyah (kaedah berfikir). Mereka berpendapat
bahwa manusia berhak membuat peraturan hidupnya. Mereka mempertahankan
kebebasan manusia yang terdiri dari : kebebasan beraqidah, berpendapat, hak
milik dan kebebasan pribadi. Dari kebebasan hak milik,
lahirlah system ekonomi kapitalis.
Demokrasi yang di anut oleh mabda ini berasal dari pandangan
bahwa manusia berhak membuat peraturan (undang-undang). Rakyat menjadi sumber
kekuasaan, rakyat yang membuat perundang-undangan, rakyat yang menggaji Kepala
Negara untuk menjalankan undang-undang. Rakyat juga berhak mencabutnya kembali
kekuasaan itu, sekaligus merubah undang-undang sesuai kehendaknya. Kekuasaan
dalam system demokrasi, menjadi kontrak kerja
antara rakyat dengan kepala Negara. Tetapi kenyataannya sungguh berbeda
yang berkuasa bukan rakyat yang membuat undang-undang atau penguasa yang
diamanahi untuk menjalankan undang-undang, tetapi kenyataanya di negeri
demokrasi para pemilik modal (Kapitalis) yang berkuasa.
2.
Sosialisme,
Komunisme.
Keduanya memandang bahwa alam semesta, manusia dan hidup adalah materi. Materi adalah asal
dari segala sesuatu. Melalui proses perkembangan dan evolusi materi benda-benda
menjadi ada. Di balik alam materi tidak ada alam lainnya. Materi bersifat
azali (tidak berawal dan tidak berakhir), qadim (terdahulu) dan
tidak seorangpun yang mengadakannya. Dengan kata lain materi
sifatnya wajibul wujud (wajib adanya). Penganut ideologi ini
mengingkari penciptaan alam ini oleh Dzat Yang Maha Pencipta. Mereka mengingkari
aspek kerohanian dan beranggapan bahwa pengakuan adanya aspek kerohanian
merupakan sesuatu yang berbahaya bagi kehidupan. Agama dianggap sebagai candu/racun
bagi masyarakat dan menghambat pekerjaan. Mereka tidak mengakui kehidupan
sesudah alam dunia.
Keduanya berbeda pendapat dalam ide dasar tentang manusia,
alam dan hidup, tetapi keduanya sepakat nilai-nilai yang paling tinggi dan
terpuji pada manusia adalah nilai-nilai yang ditetapkan oleh manusia itu
sendiri. Kebahagiaan itu adalah dengan memperoleh sebesar-besarnya
kesenangan yang bersifat jasmaniyah. Keduanya juga sependapat dalam
memberikan kebebasan pribadi bagi manusia, bebas berbuat semaunya menurut apa
yang diinginkannya selama ia melihat dalam perbuatannya itu terdapat
kebahagiaan. Tingkah laku kebebasan pribadi merupakan sesuatu yang
diangung-agungkan oleh kedua mabda ini.
Pandangan keduanya berbeda tentang individu dan masyarakat. Kapitalisme
adalah paham individualitas, yang beranggapan bahwa
masyarakat terbentuk dari individu-individu. Mabda ini tidak memprioritaskan
pandangannya terhadap masyarakat secara utuh, namun lebih mengutamakan
pandangannya terhadap individu.
Di dalam kapitalisme kebebasan individu harus dijamin. Dari
sinilah kebebasan ber-aqidah (memilih sekehendaknya agama dan kepercayaan),
juga bagian dari mereka yang diagung-agungkan, sama halnya juga dengan
kebebasan ekonomi. Falsafah mabda ini tidak membatasi kebebasan tersebut.
Negera yang membatasi dengan menggunakan kekuatan militer dan ketegasan
undang-undanganya. Negara hanya berfungsi sebagai sarana, bukan tujuan. Jadi
kedaulatan tetap berada pada individu dan bukan pada Negara.
Mabda sosialisme termasuk komunisme, mengamban ide yang
dijadikan sebagai dasar untuk memimpin bangsa-bangsa yaitu (dialektika)
materialisme dan evolusi materialisme. Mereka menjalankan roda pemerintahan dan
peraturan-peraturanya serta mempropagandakan ideologinya dan berusaha untuk
menerapkan di tempat manapun.
3.
Islam.
Semuanya bertolak belakang dengan Islam. Islam menerangkan
bahwa di balik alam semesta, manusia dan hidup terdapat Al Khaliq yang
menciptakan segala sesuatu yaitu Alloh Swt. Azas mabda ini adalah keyakinan
adanya Alloh Swt. Aqidah ini yang menentukan aspek rohani yaitu bahwa manusia,
hidup dan alam semesta diciptakan oleh Al Kholiq. Disini Nampak bahwa hubungan
antara alam sebagai makhluk dengan Alloh Swt sebagai Pencipta adalah aspek
ruhani yang ada pada alam. TAmpak pula hubungan antara hidup sebagai makhluk
dengan Alloh Swt sebagai Pencipta, yang menjadi aspek ruhani pada hidup.
Demikian pula hubungan manusia sebagai makhluk dengan Alloh sebagai Pencipta,
merupakan aspek ruhani yang ada pada manusia. Dengan demikian ruh (spirit) adalah
kesadaran manusia akan berhubungan dirinya dengan Alloh Swt.
Iman kepada Alloh Swt, harus diikuti dengan iman kepada
kenabian Muhammad Saw berikut risalahnya. Al Qur’an itu kalamulloh yang wajib
diimani. Sebelum kehidupan juga sesuatu yang harus diimani adanya, yaitu Alloh
Swt. Dan menetapkan keimanannya terhadap kehidupan sesudah kehidupan dunia
yaitu akan adanya hari Kiamat.
Manusia dalam kehidupan ini terikat dengan perintah-perintah
Alloh Swt dan larangan-larangan-Nya, yang merupakan hubungan alam ini dengan
setelahnya. Sehingga segala aktifitasnya sesuai dengan perintah dan larangan
Alloh melalui Al Qur’an. Ini yang disebut perpaduan antara materi dengan ruh.
Adapun tujuan akhir dari kepatuhan terhadap perintah dan larangan-Nya adalah
mengharap ridho Alloh semata.
Dengan demikian tujuan-tujuan utama untuk menjaga masyarakat
bukan ditentukan oleh manusia, akan tetapi berasal dari perintah-perintah Alloh
dan larangan-larangan-larangan-Nya. Aturan ini tidak pernah berubah atau
berkembang. Karena itu melestarikan eksistensi manusia, menjaga akal,
kehormatan, jiwa, pemilikan individu, agama, keamanan dan Negara, adalah tujuan
utama yang sudah baku. Untuk menjaga kemaslahatanya tetapkannya sanksi-sanksi
yang tegas. Hukum hudud (bentuk pelanggarannya dan sanksinya ditetapkan oleh
Alloh Swt dan ‘uqubat (sanksi pidana) untuk memelihara tujuan-tujuan yang bersifat baku. Baca Al
Qur’an Surat An-Nuur (24) ayat 2.
Islam
telah membuat aturan akan pemenuhan berbagai kebutuhan, baik yang menyangkut
kebutuhan perut, biologis, rohani atau kebutuhan lainya.
Islam memandang individu
tidak terpisahkan dari jamaah. Namun kondisi ini tidak identik dengan posisi
gerigi roda yang digambarkann sosialisme.
PERBEDAAN
TIGA MABDA:
Kapitalisme,
Sosialisme dan Islam
1.
Ide
dasar;
Kapitalisme:
Pemisahan agama dengan kehidupan. Sosialisme : Alam, manusia dan
hidup adalah materi, manusia jadi dengan sendirinya terjadi adanya evolusi. Islam
: Di balik alam, manusia dan hidup ada Al Khaliq.
2.
Aqidah;
Kapitalisme : Sekularisme. Sosialisme
: Materialisme. Islam : Keyakinan adanya Alloh sebagai sang pencipta dan
Kenabian Muhammad Saw dengan risalah yang dibawanya Al Qur’an sebagai sumber hukum.
3.
Tolok
ukur kebahagiaan;
Kapitalisme :
Hidup mencari kepuasan jasmani. Sosialisme : Pemenuhan kesenangan
jasmaniyah. Islam : Hidup untuk beribadah/mencari keridhoan Alloh Swt.
4.
Pandangan
Masyarakat;
Kapitalisme
: Individualisme.
Sosialisme : Individualisme. Islam : Individu merupakan
bagian dari jamaah.
5.
Sumber
Hukum:
Kapitalisme
: Manusia berhak membuat peraturan. Sosialisme : Nilai-nilai dari
masyarakat. Islam : Al Qur’an dan
Hadits.
6.
Tolok ukur
perbuatan;
Kapitalisme
: Manfaat. Sosialisme
: azas manfaat. Islam : adanya
Halal dan haram.
7.
Pegang
Kedaulatan;
Kapitalisme
: Rakyat. Sosialisme
: Negara. Islam : Tuhan/Alloh
Swt, sebagai pembuat aturan.
8.
Azaz ekonomi;
Kapitalisme
: system ekonomi kapitalis. Sosialisme : sama rasa sama rata. Islam : ekonomi syariah.
PERBEDAAN
TIGA MABDA:
Kapitalisme,
Sosialisme dan Islam
Aspek
|
Kapitalisme
|
Sosialisme
|
Islam
|
1. Ide dasar;
|
Pemisahan agama dengan kehidupan.
|
Alam, manusia dan hidup adalah
materi, manusia jadi dengan sendirinya terjadi adanya evolusi.
|
Di balik alam, manusia dan hidup ada
Al Khaliq
|
2. Aqidah;
|
Sekularisme
|
Materialisme
|
Keyakinan adanya Alloh sebagai sang
pencipta dan Kenabian Muhammad Saw dengan risalah yang dibawanya Al Qur’an
sebagai sumber hokum.
|
3. Tolok ukur
Kebahagiaan
|
Hidup mencari kepuasan jasmani
|
Pemenuhan kesenangan jasmaniyah.
|
Hidup untuk beribadah/mencari
keridhoan Alloh Swt.
|
4. Pandangan
Masyarakat
|
Individualisme
|
Individualisme;
|
Individu merupakan bagian dari
jamaah.
|
5.
Sumber Hukum
|
Manusia
berhak membuat peraturan
|
|
Al Qur’an
dan As Sunah
|
6.
Tolok Ukur
perbuatan
|
Manfaat
|
Asas
manfaat
|
adanya
halal dan haram
|
7.
Pemegang
Kedaulatan;
|
Rakyat
|
Negara
|
Tuhan /
Alloh Swt sebagai pembuat peraturan dan larangan
|
8.
Azas Ekonomi;
|
Sistem
ekonmi kapitalisme
|
Sama rata
sama rasa.
|
Ekonomi
Syariah
|
|
|
|
|
Disalin ulang,
Bogor, 8 Nopember 2011 M
12 Dzulhijjah 1432 H
Abu Mufid