Selasa, 26 November 2013

Doa ketika Duduk di Antara Dua Sujud

Doa ketika Duduk di Antara Dua Sujud
Ada beberapa doa yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika duduk diantara dua sujud, berikut diantaranya,
Pertama,
رَبِّ اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَاجْبُرْنِي، وَارْفَعْنِي، وَاهْدِنِي، وَعَافِنِي، وَارْزُقْنِي
Rabbigh-fir lii, war hamnii, waj-bur nii, war-fa’-nii, wah-di-nii, wa ‘aafi-nii, war-zuq-nii
Kedua,
رَبِّ اغْفِرْ لِي، رَبِّ اغْفِرْ لِي
Rabbigh-fir lii.., Rabbigh-fir lii..

Kembali Turun Sujud

1. Setelah membaca doa, melakukan sujud yang kedua dengan membaca: Allahu akbar.
2. Dianjurkan untuk terkadang mengangkat kedua tangan ketika bertakbir untuk sujud kedua. Sebagaimana dinyatakan dalam riwayat Ahmad, Abu Daud dengan sanad yang shahih.
3. Melakukan sujud kedua dengan cara yang sama persis dengan sujud pertama.
4. kemudian bangkit dari sujud untuk menuju rukun selanjutnya.

Kesalahan ketika Duduk di Antara Dua Sujud

1. Tidak thumakninah ketika duduk di antara dua sujud, padahal thumakninah dalam setiap rukun shalat merupakan rukun dalam shalat. Sehingga tidak thumakninah ketika duduk di antara dua sujud, bisa membatalkan shalat.
2. Tidak menegakkan punggung ketika duduk di antara dua sujud. Padahal, dia mampu untuk duduk dengan tegak sempurna.
Perbuatan semacam ini termasuk membahayakan shalat, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada orang yang shalatnya batal untuk melakukan gerakan rukun shalat dengan sempurna. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang cara shalat yang sempurna, “Kemudian dia membaca ‘Allahu akbar‘ dan mengangkat kepalanya sampai tegak sempurna.”
3.  Meninggalkan sunah ketika duduk di antara dua sujud.
Di antara sunah yang banyak ditinggalkan adalah ‘memperlama duduk di antara dua sujud’. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang memperlama duduk di antara dua sujud, sampai makmum mengatakan, ‘Beliau lupa.’ (H.R. Bukhari)
Ibnul Qayyim mengatakan, “Sunah semacam ini ditinggalkan banyak orang setalah berakhirnya zaman para sahabat.” (Zadul Ma’ad, 1/230)

0 komentar:

Posting Komentar